Jakarta, Perginya sejumlah anggota dewan DPR keluar negeri selama masa reses (libur sidang) memicu banyak pro kontara. Pasalnya sejumlah kunjungan anggota wakil rakyat tersebut berangkat ke luar negeri tanpa agenda yang jelas.Dari berangkatnya komisi X DPR ke Spanyol., ke mudian disusul komisi VIII DPR menyusul berkunjung ke Australia.pada Selasa (26/4) sore dari Bandara Soekarno-Hatta, rombongan tersebut dipimpin Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding.
Sementara dari hasil informasi yang didapat para parlemen yang ada di Spanyol pun saat ini sedang dalam masa reses, lawatan para dewan terhormat tersebut ke luar negeri jelas bukanlah dengan biaya murah. Negeri para matador adalah negara yang paling sering dikunjungi oleh para wakil rakyat tersebut dengan dalih angenda studi banding. Sebelumnya anggota DPR komisi I lebih dulu berangkat ke Spanyol, yang kini di kunjungi oleh anggota DPR komisi X.
Menurut Koordinator Investigasi dan Advokasi Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra), Ucok Sky Khadafi, anggaran kunjungan Komisi I ke lima negara mencapai Rp 5,7 miliar dengan rincian ke Amerika Serikat (1-7 Mei) senilai Rp 1,4 miliar, ke Rusia Rp 1,2 miliar, Turki (16-22 April) Rp 879 juta, Prancis (12-20 Apri) menghabiskan Rp 944 juta, dan ke Spanyol Rp 1,2 miliar. Adapun, anggaran Komisi VIII untuk berkunjung ke China dan Australia pada 17-24 April mencapai 1,4 miliar dengan rincian ke China Rp 668 juta dan Australia Rp 811 juta. Komisi VIII ke China dan Australia dalam rangka menyusun Rancangan Undang-undang Fakir Miskin.
Ucok juga menambahkan bahwa kunjungan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) selama masa reses tak kurang menghabiskan anggaran sebesar Rp12 miliar . Anggaran kunjungan BURT ke Inggris dan Amerika pada 1-7 Mei mencapai Rp 3,54 miliar. Ke Inggris Rp 1,57 miliar dan AS Rp 1,96 miliar.
Menurutnya, DPR telah menyakiti hati rakyat dengan menghambur-hamburkan uang rakyat yang seharusnya dapat dialokasikan untuk hal lain seperti memberi beasiswa 276 anak yang tidak mampu.
"Dari SD ke perguruan tinggi dengan alokasi anggaran Rp 12 miliar dibagi pagu beasiswa sebesar Rp 46 juta per anak," tegas Ucok
Sejatinya para anggota dewan terhormat tersebut seharusnya menggunakan masa reses nya untuk turun melihat konstituennya, karena wakil rakyat ini seharusnya mendengar serta menampung dan menjalankan aspirasi konstituennya karena wakil rakyat dipilih untuk menjalankan aspirasi rakyat dan bukan untuk plesiran jalan-jalan dengan menghamburkan uang rakyat.
0 komentar:
Posting Komentar