Siapa yang takenal Indro ‘Warkop’, salah satu personel komedian legendaris Warung Kopi DKI (Warkop DKI) yang besar bersama Dono (Wahjoe Sardono) almarhum, dan Kasino (Kasino Hadiwibowo) almarhum. Komedian senior kelahiran Jakarta, 08 Mei 1958 yang bernama lengkap Indrodjojo Kusumonegoro turut prihatin melihat kondisi bangsa yang terjadi saat ini terutama di kalangan pekerja seni atau selebritis. Berikut merupakan bincang-bincang SGN dengan Indro ‘Warkop’ ditengah jadwalnya menjadi host dalam acara Horas 3 Generasi di Taman Ismail Marzuki beberapa waktu lalu.
Bagaimana anda melihat fenomena kasus narkoba saat ini yang menjerat para selebritis ?
Saya bukan sebagai artis senior, tetapi saya sebagai aktivis GERANAT dan saya sebagai bangsa Indonesia. Kalau kita lihat artis itu hanya gambaran kecil dari sebuah fragmen besar Indonesia. Kenapa artis? Karena mereka ter- ekspose, banyak sekali orang-orang kaya kita bahkan orang miskin sekarang ini terjebak karena Narkoba. Kalau dulu jaman saya yang makai narkoba hanya orang kaya saja, kalo sekarang sampai pada orang miskin, karena banyak sekali macam jenis narkoba. Keprihatinan saya bukan hanya karena cuma sekedar narkobanya, ada apa dengan bangsa ini menjadi rentan sekali tergoda pada hal-hal yang menurut saya ‘banci’.
Maksud anda dengan ‘banci’ seperti apa ?
Banci, orang yang benar-benar terjebak dalam narkoba, orang yang ingin lari dari sesuatu, atau lari dari segala macam, atau justru tidak memiliki kepribadian. Saya yakin antara penegak hukum, anggota DPR/legislatif dengan artis perbandingan nya, jauh lebih besar mereka. Kalo banyaknya mungkin banyak artis karena mereka banyak ter-ekspose.
Kenapa ?
Saya hanya ingin mengatakan bahwa bangsa ini bukan hanya artis, bangsa ini sedang dalam keadaan yang parah dan rentan, itu yang membuat saya prihatin, bukan hanya junior saya, banyak kok senior saya yang artis yang kena.
Dari pemerintah sendiri anda melihatnya seperti apa ?
Ada pernah kedengaran perduli presiden benar-benar mencanangkan, dan benar-benar perang terhadap narkoba..?
BNN pernah menargetkan Indonesia 2015 bebas narkoba, bagaimana menurut anda ?
Mau ga sih sebetulnya pemerintah ini memberantas narkoba? Itu aja pertanyaan saya.
Yang namanya sudah di vonis hukuman mati saja sampai sekarang belum di eksekusi hukum mati. Tembak dia di muka orang-orang semua, orang selalu teriak hak asasi manusia, mereka tidak pernah terpikir hak asasi mereka-mereka yang menjadi korban narkoba. Kaya koruptor, itu lebih kejam dari pembunuhan, bukan orang fitnah lebih kejam dari pembunuhan, koruptor lebih kejam dari pembunuhan. Artinya mereka harus dihukum sesuai dengan hukum yang ada. Ini hukuman mati aja mau di tiadakan. Sebenarnya mau tidak sih berantas narkoba, itu aja pertanyaan nya.
Anda setuju dengan adanya rehab terhadap para korban penyalah guna narkoba ?
Saya setuju dengan adanya rehab untuk para korban narkoba direhabilitasi, tetapi juga harus dibuatkan perangkat kerjanya dan serius dikerjakan. Kedepan masalah narkoba ini akan lebih berat lagi, lihat sekarang gangster luar sudah mulai masuk Indonesia.
Maksud anda seperti apa ?
Ya gangster luar negeri. Buktinya sekarang kita lihat aja dari mana mereka bikin-bikin narkoba, dari mana orang-orang narkoba itu punya senjata? Pernahkah itu terus kemudian di ungkap.
Apa harapan anda untuk para rekan pekerja seni terhadap masalah ini ?
Pekerja seni itu dilihat orang, kita itu ibarat etalase yang di lihat banyak orang bahkan etalase bangsa, banggalah menjadi orang Indonesia dan bangunlah menjadi orang Indonesia itu yang paling penting. Mari kita sama-sama sebagai artis yang mewakili budaya bangsa, tunjukan bahwa kita orang Indonesia bukan bangsa ‘tempe’, karena orang-orang yang memakai narkoba menurut saya manusia ‘tempe’.
0 komentar:
Posting Komentar